Saturday, September 6, 2014

Karya Tulis Iliah Remaja " Meningkatkan Kepedulian Siswa Terhadap Pelestarian Pisang Telur Melalui Jejaring Sosial Facebook di SMP Negeri 10 Metro




BAB. I 

PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang letaknya sangat strategis. Terletak di garis khatulistiwa yang menjadikannya sebagai wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati. Hingga tahun 2010 tercatat 38.000 jenis tumbuhan termasuk 27.500 spesies tumbuhan berbunga (10% dari tumbuhan berbunga di dunia). Disamping itu Indonesia mempunyai tumbuhan palma sebanyak 477 spesies (47% endemik) dan ± 3.000 jenis spesies tumbuhan penghasil bahan berkhasiat obat. Hal tersebut  memberikan gambaran betapa Indonesia menjadi salah satu pusat kekayaan keanekaragaman hayati dunia. Selain itu Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan yang sangat luas yaitu 130 juta hektar (Kementrian Kehutanan RI, 2010) dengan 3,02 juta hektar merupakan hutan bakau/mangrove atau 19% dari luas hutan mangrove di dunia, melebihi Australia (10%) dan.Brasil (7%) (FAO, 2007)
Namun sangat disayangkan  keanekaragaman hayati kita tersebut saat ini mengalami ancaman degradasi yang sangat serius akibat kegiatan manusia yang tidak ramah lingkungan. Penebangan hutan secara liar dan polusi gas hasil pembakaran bahan bakar fosil serta pemakaian freon merupakan kegiatan yang memberi sumbangan yang cukup besar terhadap degradasi keanekaragaman hayati.
Hutan merupakan sumber utama keanekaragaman hayati karena hutan merupakan tempat tinggal berbagai spesies tanaman dan hewan. Kerusakan hutan menyebabkan terjadi penurunan keanekaragaman hayati. Menurut FAO dalam laporan State of World Forest tahun 2009 laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai sekitar 1,87 juta hektar pertahun. Apabila laju kerusakan hutan tidak dikendalikan, hutan Indonesia akan musnah sekitar 15 tahun ke depan. 
Salah satu dari sekian puluh ribu spesies tanaman adalah Pisang Telur ( Musa paradisiaca ). Pisang Telur adalah salah satu dari sekitar 400 spesies pisang yang ada di Indonesia. Dari beberapa tokoh adat  yang ada di Propinsi Lampung spesies Pisang Telur ini sudah mulai langka bahkan dibeberapa wilayah seperti Kabupaten Tanggamus, Lampung  Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah dan Pringsewu  sudah terancam punah. Menurut laporan dari tokoh – tokoh adat setempat banyak diantara mereka yang sudah nyaris tidak melihat Pisang Telur ini. Bisa dipastikan jika tidak ada kepedulian dari semua pihak beberapa tahun kedepan spesies pisang telur ini sudah benar – benar punah dari Bumi Lampung.

Berdasarkan pengamatan penelti, ada beberapa faktor yang menyebabkan spesies tanaman Pisang Telur ini mulai langka bahkan terancam punah diantaranya;

1.      Faktor Alam

Berdasarkan habitatnya, Pisang Telur ini biasa tumbuh liar dilahan – lahan yang tidak di pakai manusia untuk bercocok tanam seperti semak belukar, tebing – tebing, pinggiran sungai dan beberapa lahan kosong yang tidak terawat.
Biasanya buah yang dihasilkan tidak banyak hanya 2 – 3 sisir saja dan merupakan makanan bagi beberapa spesies burung, kera, serangga, kelelawar, dan tupai.
Musim kemarau panjang menyebabkan umbi tanaman pisang ini ikut mengering  dan mati sehingga pada musim penghujan, mata tunas yang biasanya tumbuh pada umbi pisang ini tidak dapat berfungsi menjadi tanaman baru.
       
Selain itu, populasi babi hutan yang cukup banyak akibat berkurangnya predator menyebabkan binatang ini memakan segala jenis umbi termasuk umbi pisang telur sehingga hal ini  juga  menjadi penyebab berkurangnya beberapa spesies pisang - pisangan termasuk Pisang Telur.



2.        Faktor Manusia

Beberapa faktor penyebab pisang telur ini mulai berkurang adalah karena ulah manusia yaitu;
a.      Perluasan Wilayah Pemukiman
Semakin bertambahnya populasi penduduk mengakibatkan orang melakukan perluasan wilayah pemukiman. Dibeberapa wilayah Kabupaten yang menjadi habitat alamiah bagi keanekaragaman hayati semakin hari semakin habis sehingga akan mengancam keberadaan beberapa spesies hewan dan tumbuhan yang ada diwilayah tersebut.

b.      Perluasan Lahan Pertanian sejenis ( Monokultur )

Di wilayah Lampung Tengah, Lampung Timur, Waykanan, Tanggamus dan Lampung Utara saat ini banyak dikembangkan lahan pertanian untuk komoditas tanaman sejenis seperti jagung, singkong dan palawija. Akibat perluasan lahan  ini memaksa orang untuk menebang dan menggusur berbagai macam pohon dan tanaman asli diareal tersebut.

c.       Perluasan Lahan Perkebunan

Beberapa tanaman komoditas perkebunan seperti sawit, karet, jati,kopi dan lada adalah tanaman yang terus dikembangkan di beberapa wilayah kabupaten. Bahkan ada kabupaten yang menjadikan komoditas sawit dan karet sebagai komoditas unggulan yang terus ditingkatkan kapasitasnya. Hal ini mendorong pemerintah dan swasta untuk memperluas areal perkebunan sehingga sangat memungkinkan beberapa spesies hewan dan tumbuhan akan ikut tergeser dari habitat aslinya.

d.      Pembakaran Hutan

Salah satu kebiasaan negatif dari masyarakat yang tidak bertanggung jawab adalah saat membuka lahan atau memperluas areal ladang dan kebun terkadang mengambil jalan pintas yaitu dengan membakarnya. Hal ini menyebabkan banyak spesies tanaman yang ikut mati termasuk pisang telur yang memang tidak banyak tumbuh dihutan atau areal ladang penduduk.

Selain faktor diatas ada juga faktor tambahan yang menyebabkan pisang telur mengalami ancaman kepunahan yaitu dikarenakan pisang ini bukan termasuk pisang komoditas yang memiliki nilai jual atau nilai ekonomis seperti halnya pisang Ambon, pisang Kepok atau pisang Cavendish sehingga sebagian besar masyarakat enggan untuk menanam atau mengembangkan pisang ini.

Saat ini kepedulian siswa sekolah terhadap keanekaragaman hayati yang terancam punah mulai menurun. Hal ini dibuktikan sengan semakin sedikitnya siswa yang mau peduli kepada pelestarian lingkungan. Selain itu saat ini guru masih jarang yang menyinggung masalah pentingnya menjaga keanekaragaman hayati mengingat tuntutan jam pelajaran yang harus sesuai dengan target belajar siswa. Akibatnya siswa menjadi kurang peduli akan lingkungannya khususnya pada pelestarian keanekaragaman hayati.

Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan, banyak siswa yang sibuk mengisi waktu luang  dengan berinteraksi melalui jejaring sosial diantaranya adalah Facebook. Saat berdasarkan data yang diperoleh dari Facebook.com ini kurang lebih 1,19 miliar pengguna Facebook tersebar diseluruh dunia. Sedangkan di Indonesia, Pengguna Facebook pada tahun 2010 hingga tahun 2013 meningkat dari 41 juta menjadi 65 juta pengguna perharinya. Hal yang mendorong pengguna Facebook adalah Facebook bisa digunakan sebagai sarana berkomunikasi dengan teman, mengunggah foto,mengungkapkan gagasan dan pikiran melalui update status dan masih banyak lagi keunggulan lainnya.

Sebagai salah satu media jejaring sosial yang banyak penggunanya khususnya kalangan siswa sekolah maka hal ini tidak menutup kemungkinan bagi para pecinta lingkungan untuk mengajak peduli pada lingkungan khususnya dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.

Pisang telur adalah salah satu spesies langka yang sudah mulai berkurang populasinya di alam. Mengingat pentingnya menjaga kelestarian Pisang ini maka penulis bermaksud mengampanyekan melalui jejaring sosial yaitu Facebook.

Berkaitan hal tersebut maka peneliti bermaksud melakukan penelitian tentang upaya menyelamatkan kelestarian Pisang Telur ( Musa paradisiaca )  melalui jejaring sosial Facebook.

2.      Identifikasi Masalah

Dari uraian diatas maka didapatkan masalah yaitu :

Perlunya melestarikan pisang telur dengan cara meningkatkan kesadaran siswa.



3.      Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas penulis merumskan masalah sebagai berikut :  

Apakah jejaring sosial Facebook adalah  media yang dapat mengenalkan siswa terhadap pisang telur  pisang telur?


4.      Tujuan dan manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.      Meningkatkan kesadaran siswa sekolah dan dan akademisi serta masyarakat pada umumnya menyadari akan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati.
2.      Meningkatkan kesadaran semua pihak untuk turut melastarikan pisang telur sebagai salah satu spesies tanaman yang wajib dilestarikan.

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1.      Bagi Penulis
-          Meningkatkan pemahaman akan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati.
-          Meningkatkan kemampuan akademis penulis dalam melakukan penelitian dibidang lingkungan hidup


2.      Bagi pembaca
-          Meningkatkan kesadaran untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia khususnya Pisang Telur.
-          Sebagai bahan acuan dan referensi  untuk penelitian – penelitian sejenis dalam bidang lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.




























BAB II.

TELAAH PUSTAKA


2.1  Pengertian Kepedulian

Kepedulian dalam Kamus Besar BahasaIndonesia, menyatakan bahwa kepedulian adalah mengindahkan,memperhatikan, menghiraukan, mencampuri perkara orang dansebagainya. Kepedulian berasal dari kata peduli yang kemudian di beri awalan dan akhiran ke-an.

Sedangkan kepedulian adalah perihal sangat peduli, sikap mengindahkan, sikap memperhatikan. Menurut dari beberapa sumber, perhatian mempunyai definisi sebagai berikut: Menurut Wasty Soemanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan, perhatian di artikan dua macam yaitu :a) Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju kepada sesuatu obyek. b) Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitas.

Menurut Suadah dan Fauzik Lendriyono dalam bukunya Pengantar Psikologi, perhatian merupakan syarat psikologis dalam individu mengadakan kesediaan individu untuk mengadakan persepsi. Dan juga mereka mendefinisikan bahwa perhatian merupakan konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang di tujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.   

Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Psikologi Umum,perhatian berkaitan erat dengan kesadaran jiwa. Perhatiantimbul dengan adanya pemusatan kesadaran kita terhadapsesuatu. Maka perhatian yaitu keaktifan jiwa yang di arahkan kepada sesuatu obyek, baik di dalam maupun diluar dirinya.

Menurut H.C.Witherington dalam bukunya Psikologi Pendidikan, perhatian merupakan suatu proses yang terus menerus  berlangsung selama kita jaga bahkan timbul waktu kita tidur.

Menurut Muhammad Surya dalam bukunya Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, perhatian dapat diartikan sebagai peningkatan aktivitas mental terhadap suaturangsangan tertentu.

Dari beberapa pengertian yang telah di kemukakan, dapat disimpulkan bahwa  kepedulian adalah suatu gerak, perhatian yang di lakukan jiwa sadar seseorang yang di wujudkan kedalam tingkah laku. Perhatian tersebut dapat berupa perhatian terhadapkesehatan, sekolah anak, kegiatan anak, makan minum anak,termasuk perhatian dalam hal agama, dan lain sebagainya.Perhatian seseorang banyak di pengaruhi beberapa faktor,diantaranya adalah stimulus, dengan adanya stimulus ataurangsangan maka seseorang akan lebih memusatkan perhatiannyasecara khusus atau perhatian terpusat.

Saat ini kepedulian siswa khususnya kepada lingkungan sekitar mulai mengalami penurunan. Hal ini

2.2  Pengertian Pisang Telur

A.      Pisang secara ilmiah
Secara ilmiah pisang digolongkan sebagai berikut;
Kerajaan  :
Divisi       :
Kelas        :
Ordo         :
Famili       :
Genus       :
Species  : Musa paradisiaca, Musa acuminata, Musa balbisiana

B.      Teori mengenai keragaman genetik pisang budidaya
Pisang budidaya pada masa sekarang dianggap merupakan keturunan dari Musa acuminata yang diploid dan tumbuh liar. Genom yang disumbangkan diberi simbol A. Persilangan alami dengan Musa balbisiana memasukkan genom baru, disebut B, dan menyebabkan bervariasinya jenis-jenis pisang. Pengaruh genom B terutama terlihat pada kandungan tepung pada buah yang lebih tinggi. Secara umum, genom A menyumbang karakter ke arah buah meja (banana), sementara genom B ke arah buah pisang olah/masak (plantain). Hibrida M. acuminata dengan M. balbisiana ini dikenal sebagai M. ×paradisiaca. Khusus untuk Kelompok AAB, nama Musa sapientum pernah digunakan.
Mengikuti anjuran Simmonds dan Shepherd yang karyanya diterbitkan pada tahun 1955, klasifikasi pisang budidaya sekarang menggunakan nama-nama kombinasi genom ini sebagai nama kelompok budidaya (cultivar group). Sebagai contoh, untuk pisang Cavendish, disebut sebagai Musa (AAA group Dessert subgroup) 'Cavendish'. Di bawah kelompok masih dimungkinkan pembagian dalam anak-kelompok (subgroup)
2.3  Pisang dalam Bahasa Setempat
Pisang dalam bahasa daerah sangat banyak bergantung pada daerahnya masing masing yaitu;
Jawa : Cau, gedang, pisang, kisang, ghedhang, kedhang, pesang, pisah. Sumatera : pisang, galuh, gaol, punti, puntik, puti, pusi, galo, awal pisang, gae. Kalimantan : harias, peti, pisang, punsi, pute, puti, rahias. Nusa Tenggara : Biu, pisang, kalo, mutu, punti, kalu, muu, muko, busa, wusa, huni, hundi, uki. Sulawesi : Tagin, see, lambi, lutu, loka, unti, pepe, sagin, punti, uti. Maluku : fudir, pitah, uki, temai, seram, kula, uru, temae, empulu, fust, flat, tela, tele, luke. Irian : nando, rumaya, pipi, mayu.

2.4   Pengertian Pisang Telur


Pisang telur adalah salah satu spesies dari tanaman pisang yang merupakan diploid AA yang merupakan golongan pisang meja atau dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu. Pisang telur dalam bahasa setempat ( Lampung ) disebut Punti Tahlui atau dalam bahasa Indonesia Pisang Telur. Masyarakat Lampung umumnya mengenal pisang ini sebagai pisang liar yang tidak dibudidayakan karena selain ukuran buahnya kecil – kecil juga berbuah sedikit persisirnya hanya 4-6 buah.

Pisang Telur saat ini sudah sangat sulit ditemukan dibeberapa wilayah di Propinsi Lampung. Masyarakat setempat mengakui bahwa keberadaan pisang ini sudah mulai berkurang bahkan terancam hilang dari habitatnya akibat beberapa faktor diantaranya perluasan lahan pertanian monokultur, perluasan lahan perkebunan, kebakaran hutan, dan perluasan pemukiman. Selain itu masyarakat masih enggan menanam pisang jenis ini karena tidak bernilai ekonomis atau tidak laku dijual.



2.5   Pengertian  Facebook

Facebook awalnya berasal dari nama 'The Facebook.com', yang merupakan jaringan sosial skala kecil untuk lingkungan sekolah dan kampus.
Mark Elliot Zuckerberg adalah sang penemu  Facebook pertama kali yang tinggal di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Mark Elliot Zuckerberg merupakan anak dari pasangan Edward dan Karen Zuckerberg, dan ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi - ­psikiater. Sejak kecil Zuckerberg nampaknya memang sudah memiliki bakat di bidang komputer dan belajar mencoba membuat berbagai program komputer. Komputer pertama kali yang ia miliki di belikan oleh ayahnya ketika ia berusia 8 tahun kemudian saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D'Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu. Kemudian pada bulan Oktober 2003 adalah titik awal buat Mark Zuckerberg untuk memasuki dunia jaringan sosial dimana ia mulai bereksperimen dengan membuat Facemash.com.

Pada tanggal 11 Januari 2004, Zuckerberg mendaftarkan domain thefacebook.com yang terinspirasi dari insiden Facemash dan di modelkan dari Friendster. Mark juga mengatakan bahwa ia ingin menciptakan sebuah situs web yang dapat menghubungkan orang-orang di dalam Universitas. Ia menyadari bahwa Harvard membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengimplementasikan sistem tersebut, sedangkan ia da teman-teman Harvard-nya hanya membutuhkan waktu seminggu. Sesudah Mark menyelesaikan situs tersebut, di ketahui bahwa hanya dalam waktu 24 jam, 1.200 mahasiswa Harvard telah mendaftarkan diri mereka di situs tersebut dan jumlah itu setara dengan setengah jumlah seluruhnya mahasiswa tingkat akhir. 6 hari sesudah peluncuran tersebut, di katakan bahwa ternyata Mark juga sedang dalam pengembangan situs lain yang disebut HarvardConnection.com untuk Cameron Winklevoss, Tyler Winkelvoss dan Divya Narendra yang akhirnya menuntut Mark dengan tuntutan bahwa ia telah mencuri ide mereka, yakni Facebook.

         Setelah saat itu para pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang yang bukan dari lingkungan universitas ingin bergabung. Tingginya desakan para peminat facebook membuat Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah pada bulan Sep­tember 2005 dan selang beberapa waktu mereka juga membuka jejaring kepada para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat seperti sekarang ini. Saat ini hampir semua orang mengenal facebook dari anak kecil sampai orang tua pun saya rasa banyak yang sudah  bisa mengoprasikan facebook. Keunggulan – keunggulan Facebook bisa dikatakan banyak yaitu :
a. Clean layout.
Layout yang sangat baik walaupun ada beberapa menu yang posisinya tidak gampang ditemukan.
b. No advertising.
Tanpa banner ataupun iklan gambar yang mencolok. Facebook memiliki block atau feature, yaitu flayer untuk mengiklankan sesuatu, tapi pengguna tidak akan menyangka itu adalah iklan.
c. Network.
Pada awal pembuatan account, kita disuruh memilih jaringan utama kita berdasarkan negara. Dengan fitur ini, kita dengan mudah menemukan teman yang berada di Indonesia.
d. Group.
Berbeda dengan Friendster yang mengharuskan kita membuat account untuk komunitas atau sekolah, di Facebook kita bisa membuat group, di mana group ini memiliki fitur yang sangat baik untuk membentuk komunitas online, seperti diskusi, foto, wall atau testimonial, dan fitur lainnya.
e. Photo Album.
Kita bisa membuat foto album sehingga foto kita bisa dibuat kategori, dan fantastisnya jumlah foto tidak dibatasi alias unlimited.
f. Selling.
Facebook memiliki fitur yang memungkinkan kita menawarkan barang atau jasa ke pengguna lainnya.
g. Event.
Kita bisa mengisi event atau kegiatan yang kita ingin pengguna lain mengetahuinya. Misalnya ada pesta, atau launching produk, kita bisa mengisi event dan pengguna lain bisa melihatnya.
h. Status update.
Kita bisa mengisi status kita sedang apa saja. Misalnya sedang di rumah, lalu pergi kuliah, semua itu bisa di- update dan bisa dilihat oleh pengguna lain. Jadi, kita bisa tahu kegiatan sehari-hari teman kita.
i. Mobile access.
Fitur yang sangat mobile, kita bisa update status, add friend, atau kegiatan di Facebook lainnya dengan mengirim SMS. Hampir sama dengan SMS Banking.
j. Mobile Browsing.
Kita bisa mengakses website Facebook langsung melalui handphone. Dengan tampilan yang disesuaikan kondisi handphone, akses lebih mudah dan cepat di- banding mengakses website dengan tampilan desktop dari handphone.
k. Anti fake account and Spam.
Facebook memiliki fitur yang dapat mencegah account palsu dan spam. Untuk mendaftar dengan nama yang bisa dicurigai account palsu, kita harus mengirim request ke email untuk dibuatkan account oleh technical support Facebook. Untuk tiap aksi posting, kita harus mengisi CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart) untuk mencegah spam. Jika tidak ingin terus menggunakan CAPTCHA, kita bisa memverifikasi account dengan mengirim konfirmasi ke HP kita kemudian mengisi form verifikasi sesuai kode yang dikirim ke account kita.
l. Develop your Facebook widget.
Kita bisa membangun aplikasi kemudian dipasang di profil kita menggunakan Application Program Interface dari Facebook platform. Aplikasi ini bisa untuk game, feed reader, dan aplikasi lainnya.















BAB III
 
METODE PENELITIAN




3.1.  Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Sesuai dengan pengertian tersebut penulis menganalisis data dengan menggunakan pendekatan induktif. Selain itu penulis juga memberikan data data yang sesuai dengan landasan teori yang digunakan. Sehingga penelitian ini dapat menjadi penelitian yang benar dan tepat.

Dalam menganalisis dan mendeskripsikan mengenai kepedulian siswa terhadap pelestarian keanekaragaman hayati khususnya Pisang Telur  peneliti menggunakan landasan teori sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian serta bahan pembahasan hasil penelitian.


3.2.  Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 April sampai dengan 25 Agustus 2014 di SMP Negeri 10 Metro, Lampung.



3.3.  Populasi dan Sampel

1.  Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama.  Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMP Negeri 10 Metro.

3.    Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel yaitu teknik Purposif Sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Karena itu, peneliti menetapkan bahwa sampel yang akan dipilih haruslah berkarakter sejenis yaitu seluruh sampelnya adalah siswa SMP baik dari satu sekolah maupun dari sekolah lain. Sampel dari luar selain siswa SMP diabaikan.


3.4.  Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti dengan menggunakan teknik wawancara. Peneliti akan melakukan wawancara melalui media jejaring sosial yaitu melalui update status di jejaring sosial Facebook. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. (Sugiyono, 2010 : 197) Contoh: “Bagaimanakah pendapat kamu tentang pisang telur yang sudah terancam punah dihabitat alamiahnya? Dan bagaimana menurut anda cara yang efektif untuk melestarikan pisang telur yang sudah nyaris habis di alam?”

3.5.  Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian. Peneliti akan melakukan wawancara dengan menggunakan media Facebook.



























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1    Hasil Penelitian
Keanekaragaman hayati Indonesia sangatlah banyak dan tersebar di ribuan pulau diseluruh nusantara. Letak geografis yang sangat strategis memungkinkan sebagian besar flora dan fauna bisa beradaptasi di wilayah Indonesia. Dari ratusan ribu spesies tumbuhan yang hidup di negeri ini ada diantaranya yang sudah terancam punah sehingga pemerintah mengambil tindakan preventif dengan mengeluarkan peraturan dan sanksi guna menekan laju tingkat penurunan populasi terhadap flora maupun fauna yang ada.
Diantara ratusan ribu spesies tumbuhan yang ada, salah satu spesies yang mulai langka adalah pisang telur ( Musa paradisiaca ). Pisang telur merupakan jenis pisang liar yang tumbuh dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satu wilayah persebaran pisang telur adalah propinsi Lampung yang berada di bagian ujung pulau Sumatera. Berdasarkan fakta dan laporan dilapangan sebagian besar tokoh adat menyatakan bahwa pisang ini sudah mulai sulit ditemukan dari habitat alamiahnya. Bahkan dibeberapa kabupaten seperti Tanggamus, Lampung Utara dan Waykanan pisang ini sudah tidak bisa ditemukan lagi. Beberapa faktor penyebab dari langkanya pisang ini adalah disebabkan oleh berkurangnya lahan sebagai habitat tumbuhnya pisang telur. Disamping itu, pisang telur bukan termasuk pisang komoditas yang bisa dikembangkan sebagai pisang yang bernilai ekonomis seperti pisang Ambon, Cavendish, Kepok, Raja, dan pisang Lampung.
Kurangnya perhatian masyarakat terhadap kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan sekitar menyebabkan berbagai dampak yang sangat tidak diinginkan diantaranya makin banyak kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang nyaris hilang dari habitatnya.
Berbagai upaya dilakukan oleh berbagai pihak yang peduli baik dari Pemerintah setempat maupun dari para aktivis pecinta lingkungan. Beberapa kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah diantaranya mendirikan balai konservasi dan undang – undang. Namun tampaknya ini semua masih belum cukup untuk mennghindarkan hilangnya spesies flora dan fauna yang dilindungi.
Saat ini dibutuhkan kepedulian dari semua pihak agar laju tingkat kepunahan spesies flora dan fauna ini dapat diminimalisir dan ditekan. Upaya ini sangat diperlukan mengingat tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati akan menimbulkan efek positif dalam menjaga keseimbangan alam khususnya diwilayah tempat tinggalnya.
Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh siswa SMP Negei 10 Metro adalah dengan mengkampanyekan pentingnya menjaga kelestarian pisang telur melalui jejaring sosial Facebook. Beberapa alasan mengapa jejaring sosial Facebook efektif digunakan dalam mengkampanyekan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati yaitu;
1.      Jumlah pengguna Facebook saat ini sangat banyak bahkan mencapai 1,19 miliar orang menggunakan Facebook setiap harinya.
2.      Mudah diakses oleh siapapun yang terkoneksi dengan internet.
3.      Lebih banyak digunakan oleh pengguna remaja dan siswa sekolah.
4.      Bisa menampilkan gambar dan tulisan secara cepat dan baik.
5.      Sangat familiar dan mempunyai tampilan yang menarik.
6.      Berbagai lembaga aktivis lingkungan didunia seperti Discovery Channel, National Geographic,WWF, dan lain – lain menggunakan media Facebok untuk mengampanyekan isu – isu lingkungan hidup.
Dari fakta tersebut didapat suatu hipotesa bahwa media Facebook sangat membantu  bagi penulis untuk melakukan kampanye pelestarian pisang telur. 
Adapun tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam mengampanyekan tentang kepedulian siswa terhadap pelestarian pisang telur adalah sebagai berikut;
1.      Penulis mengunggah sebuah foto bertuliskan “ Pisang telur terancam punah di alam. Bagaimana pendapat anda?”
2.      Siswa yang memiliki akun Facebook diminta untuk memberikan tanggapan.
3.      Setiap tanggapan yang pengarah pada perbaikan dan positif dihitung
4.      Penulis melakukan penghitungan jumlah responden dan mencatat setiap respon atau tanggapan.
5.      Penulis melakukan pemyebaran angket kepada masing – masing siswa yang telah memberikan tanggapan.
6.      Penulis membuat kesimpulan – kesimpulan

Dari hasil angket yg peneliti ajukan tentang kepedulian siswa dalam melestarikan pisang telur, bahwa hampir 90% menyatakan bahwa responden menyatakan bahwa penting bagi mereka untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan pisang telur. Disini jelas, bahwa siswa setuju pisang telur harus dilestarikan.
Tabel 1
Penting atau tidak melestarikan pisang telur
Survei
Hasil
%
Penting
Tidak
20
10
90
10
Jumlah
30
100

 Dari tabel diatas 90% siswa menyatakan penting untuk menyelamatkan pisang    
 telur dari kepunahan.
 Kepedulian siswa terhadap kebersihan
Walaupun hasil angket menunjukkan kepedulian siswa terhadap piang telur namun belum semua siswa memberikan tanggapannya melalui akun Facebook dikarenakan beberapa alasan yaitu tidak ada koneksi internet, tidak mampu mengoperasikan internet dan belum ada waktu. Hal ini dapat dibuktikan dari jawaban pada angket.pertanyaan yang digunakan “ jika anda tidak memberikan tanggapan, apa yang menyebabkan anda bersikap demikian?”
Tabel 2
Faktor penghambat pengguna facebook
Survei
Hasil
%
Tidak ada koneksi internet
Tidak mampu mengoprasikan internet
Belum ada waktu karena kesibukan
10
5
15
30
10
60
Jumlah
30
100

Dan setelah penulis melakukan pengamatan secara langsung, hal ini terbukti bahwa kepedulian siswa akan pentingnya menjaga kelestarian pisang telur dari kepunahan sudah ada. Siswa yang peduli pada pelestarian pisang telur ini sudah mulai nampak namun masih perlu di berikan penguatan.

Pada pengunggahan kedua, siswa diberikan gambar yang harus mereka like dan dikomentari yaitu “ Jika pisang telur ini punah maka akan berkurang satu kekayaan keanekaragaman hayati di negeri kita, tanggapan anda?” .Berdasarkan  jawaban yang diperoleh penulis maka dapat di persentasekan 90 % siswa peduli pada pelestarian pisang telur.

Tabel 3
Survei Tentang Kepedulian Siswa
Survei
Hasil
%
Perlu dilestarikan
Tidak perlu dilestarikan
Tidak peduli
Tidak memberikan jawaban
27
2
1
1
90
0,50
0,25
0,25
Jumlah
30
100%

Dari  hasil survei didapat bahwa siswa ternyata menunjukkan kepeduliannya terhadap pelestarian pisang telur yang sudah terancam punah





BAB.V
PENUTUP



5.1  SIMPULAN


Kepedulian siswa dalam turut serta melestarikan pisang telur ternyata dapat ditingkatkan melelui jejaring sosial Facebok. Hal ini dibuktikan dengan jumlah responden yang memberikan jawaban dan respon terhadap gambar dan pertanyaan yang ditampilkan dan dibagikan di media Facebook. Dari bermacam – macam tanggapan yang diberikan menunjukkan bahwa siswa mempunyai kepedulian yang cukup tinggi akan keberlangsungan kelestarian pisang telur. Melalui Facebook juga siswa bisa diajak bertukar pikiran mengenai solusi yang masih memungkinkan untuk dilakukan  untuk melestarikan pisang telur dari kepunahan.

5.2  SARAN

Pada tahap berikutnya saran dalam penggunaan akun Facebook yaitu;
1.        Sebaiknya pengunggahan gambar dan sharing pendapat dilakukan terjadwal dan kontinyu sehingga para pembaca dapat lebih memahami pentingnya melestarikan pisang telur.

2.        Pemilik akun Facebook yang mengampanyekan pisang telur sebaiknya membuat perencanaan – perencanaan berupa gambar dan tulisan yang telah di edit dan dipersiapkan sebanyak mungkin untuk di unggah ke akun Facebook.