BAB.
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Negara Indonesia merupakan
negara yang letaknya sangat strategis. Terletak di garis khatulistiwa yang
menjadikannya sebagai wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati. Hingga
tahun 2010 tercatat 38.000 jenis tumbuhan termasuk 27.500 spesies tumbuhan
berbunga (10% dari tumbuhan berbunga di dunia). Disamping itu Indonesia
mempunyai tumbuhan palma sebanyak 477 spesies (47% endemik) dan ± 3.000 jenis
spesies tumbuhan penghasil bahan berkhasiat obat. Hal tersebut memberikan
gambaran betapa Indonesia menjadi salah satu pusat kekayaan keanekaragaman
hayati dunia. Selain itu Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki
hutan yang sangat luas yaitu 130 juta hektar (Kementrian Kehutanan RI, 2010)
dengan 3,02 juta hektar merupakan hutan bakau/mangrove atau 19% dari luas hutan
mangrove di dunia, melebihi Australia (10%) dan.Brasil (7%) (FAO, 2007)
Namun sangat disayangkan keanekaragaman hayati kita tersebut saat ini
mengalami ancaman degradasi yang sangat serius
akibat kegiatan manusia yang tidak ramah lingkungan. Penebangan hutan secara
liar dan polusi gas hasil pembakaran bahan bakar fosil serta pemakaian freon
merupakan kegiatan yang memberi sumbangan yang cukup besar terhadap degradasi
keanekaragaman hayati.
Hutan merupakan sumber utama
keanekaragaman hayati karena hutan merupakan tempat tinggal berbagai spesies
tanaman dan hewan. Kerusakan hutan menyebabkan terjadi penurunan keanekaragaman
hayati. Menurut FAO dalam laporan State of World Forest tahun 2009 laju kerusakan
hutan di Indonesia mencapai sekitar 1,87 juta
hektar pertahun. Apabila laju kerusakan hutan tidak dikendalikan, hutan
Indonesia akan musnah sekitar 15 tahun ke depan.
Salah satu dari sekian puluh ribu
spesies tanaman adalah Pisang Telur ( Musa
paradisiaca ). Pisang Telur adalah salah satu dari sekitar 400 spesies
pisang yang ada di Indonesia. Dari beberapa tokoh adat yang ada di Propinsi Lampung spesies Pisang
Telur ini sudah mulai langka bahkan dibeberapa wilayah seperti Kabupaten
Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung
Timur, Lampung Tengah dan Pringsewu
sudah terancam punah. Menurut laporan dari tokoh – tokoh adat setempat
banyak diantara mereka yang sudah nyaris tidak melihat Pisang Telur ini. Bisa
dipastikan jika tidak ada kepedulian dari semua pihak beberapa tahun kedepan
spesies pisang telur ini sudah benar – benar punah dari Bumi Lampung.
Berdasarkan pengamatan penelti,
ada beberapa faktor yang menyebabkan spesies tanaman Pisang Telur ini mulai
langka bahkan terancam punah diantaranya;
1.
Faktor Alam
Berdasarkan habitatnya, Pisang
Telur ini biasa tumbuh liar dilahan – lahan yang tidak di pakai manusia untuk
bercocok tanam seperti semak belukar, tebing – tebing, pinggiran sungai dan
beberapa lahan kosong yang tidak terawat.
Biasanya buah yang dihasilkan
tidak banyak hanya 2 – 3 sisir saja dan merupakan makanan bagi beberapa spesies
burung, kera, serangga, kelelawar, dan tupai.
Musim kemarau panjang menyebabkan
umbi tanaman pisang ini ikut mengering
dan mati sehingga pada musim penghujan, mata tunas yang biasanya tumbuh
pada umbi pisang ini tidak dapat berfungsi menjadi tanaman baru.
Selain itu, populasi babi hutan
yang cukup banyak akibat berkurangnya predator menyebabkan binatang ini memakan
segala jenis umbi termasuk umbi pisang telur sehingga hal ini juga
menjadi penyebab berkurangnya beberapa spesies pisang - pisangan
termasuk Pisang Telur.
2.
Faktor Manusia
Beberapa faktor penyebab pisang
telur ini mulai berkurang adalah karena ulah manusia yaitu;
a. Perluasan
Wilayah Pemukiman
Semakin bertambahnya populasi
penduduk mengakibatkan orang melakukan perluasan wilayah pemukiman. Dibeberapa
wilayah Kabupaten yang menjadi habitat alamiah bagi keanekaragaman hayati
semakin hari semakin habis sehingga akan mengancam keberadaan beberapa spesies
hewan dan tumbuhan yang ada diwilayah tersebut.
b.
Perluasan Lahan Pertanian sejenis
( Monokultur )
Di wilayah Lampung Tengah,
Lampung Timur, Waykanan, Tanggamus dan Lampung Utara saat ini banyak
dikembangkan lahan pertanian untuk komoditas tanaman sejenis seperti jagung,
singkong dan palawija. Akibat perluasan lahan ini memaksa orang untuk menebang dan menggusur
berbagai macam pohon dan tanaman asli diareal tersebut.
c.
Perluasan Lahan Perkebunan
Beberapa tanaman komoditas
perkebunan seperti sawit, karet, jati,kopi dan lada adalah tanaman yang terus
dikembangkan di beberapa wilayah kabupaten. Bahkan ada kabupaten yang
menjadikan komoditas sawit dan karet sebagai komoditas unggulan yang terus
ditingkatkan kapasitasnya. Hal ini mendorong pemerintah dan swasta untuk
memperluas areal perkebunan sehingga sangat memungkinkan beberapa spesies hewan
dan tumbuhan akan ikut tergeser dari habitat aslinya.
d.
Pembakaran Hutan
Salah
satu kebiasaan negatif dari masyarakat yang tidak bertanggung jawab adalah saat
membuka lahan atau memperluas areal ladang dan kebun terkadang mengambil jalan
pintas yaitu dengan membakarnya. Hal ini menyebabkan banyak spesies tanaman
yang ikut mati termasuk pisang telur yang memang tidak banyak tumbuh dihutan
atau areal ladang penduduk.
Selain
faktor diatas ada juga faktor tambahan yang menyebabkan pisang telur mengalami
ancaman kepunahan yaitu dikarenakan pisang ini bukan termasuk pisang komoditas
yang memiliki nilai jual atau nilai ekonomis seperti halnya pisang Ambon,
pisang Kepok atau pisang Cavendish sehingga sebagian besar masyarakat enggan
untuk menanam atau mengembangkan pisang ini.
Saat ini kepedulian siswa sekolah
terhadap keanekaragaman hayati yang terancam punah mulai menurun. Hal ini
dibuktikan sengan semakin sedikitnya siswa yang mau peduli kepada pelestarian
lingkungan. Selain itu saat ini guru masih jarang yang menyinggung masalah pentingnya
menjaga keanekaragaman hayati mengingat tuntutan jam pelajaran yang harus sesuai
dengan target belajar siswa. Akibatnya siswa menjadi kurang peduli akan
lingkungannya khususnya pada pelestarian keanekaragaman hayati.
Berdasarkan pengamatan penulis
dilapangan, banyak siswa yang sibuk mengisi waktu luang dengan berinteraksi melalui jejaring sosial
diantaranya adalah Facebook. Saat berdasarkan data yang diperoleh dari
Facebook.com ini kurang lebih 1,19 miliar pengguna Facebook tersebar diseluruh
dunia. Sedangkan di Indonesia, Pengguna Facebook pada tahun 2010 hingga tahun
2013 meningkat dari 41 juta menjadi 65 juta pengguna perharinya. Hal yang
mendorong pengguna Facebook adalah Facebook bisa digunakan sebagai sarana berkomunikasi
dengan teman, mengunggah foto,mengungkapkan gagasan dan pikiran melalui update
status dan masih banyak lagi keunggulan lainnya.
Sebagai salah satu media jejaring
sosial yang banyak penggunanya khususnya kalangan siswa sekolah maka hal ini
tidak menutup kemungkinan bagi para pecinta lingkungan untuk mengajak peduli
pada lingkungan khususnya dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia.
Pisang telur adalah salah satu
spesies langka yang sudah mulai berkurang populasinya di alam. Mengingat
pentingnya menjaga kelestarian Pisang ini maka penulis bermaksud mengampanyekan
melalui jejaring sosial yaitu Facebook.
Berkaitan
hal tersebut maka peneliti bermaksud melakukan penelitian tentang upaya
menyelamatkan kelestarian Pisang Telur ( Musa paradisiaca ) melalui jejaring sosial Facebook.
2. Identifikasi
Masalah
Dari uraian
diatas maka didapatkan masalah yaitu :
Perlunya
melestarikan pisang telur dengan cara meningkatkan kesadaran siswa.
3. Perumusan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah diatas penulis merumskan masalah sebagai berikut :
Apakah
jejaring sosial Facebook adalah media
yang dapat mengenalkan siswa terhadap pisang telur pisang telur?
4. Tujuan
dan manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1.
Meningkatkan
kesadaran siswa sekolah dan dan akademisi serta masyarakat pada umumnya
menyadari akan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati.
2.
Meningkatkan
kesadaran semua pihak untuk turut melastarikan pisang telur sebagai salah satu
spesies tanaman yang wajib dilestarikan.
Adapun
manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1.
Bagi Penulis
-
Meningkatkan
pemahaman akan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati.
-
Meningkatkan
kemampuan akademis penulis dalam melakukan penelitian dibidang lingkungan hidup
2. Bagi
pembaca
-
Meningkatkan
kesadaran untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia khususnya Pisang
Telur.
-
Sebagai
bahan acuan dan referensi untuk
penelitian – penelitian sejenis dalam bidang lingkungan hidup dan keanekaragaman
hayati.
BAB
II.
TELAAH
PUSTAKA
2.1 Pengertian
Kepedulian
Kepedulian dalam Kamus Besar BahasaIndonesia,
menyatakan bahwa kepedulian adalah mengindahkan,memperhatikan, menghiraukan,
mencampuri perkara orang dansebagainya. Kepedulian berasal dari kata peduli
yang kemudian di beri awalan dan akhiran ke-an.
Sedangkan kepedulian adalah perihal sangat peduli,
sikap mengindahkan, sikap memperhatikan. Menurut dari beberapa sumber,
perhatian mempunyai definisi sebagai berikut: Menurut Wasty Soemanto dalam
bukunya Psikologi Pendidikan, perhatian di artikan dua macam yaitu :a)
Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju kepada sesuatu
obyek. b) Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu
aktivitas.
Menurut Suadah dan Fauzik Lendriyono dalam bukunya
Pengantar Psikologi, perhatian merupakan syarat psikologis dalam individu
mengadakan kesediaan individu untuk mengadakan persepsi. Dan juga mereka
mendefinisikan bahwa perhatian merupakan konsentrasi dari seluruh aktifitas
individu yang di tujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Psikologi
Umum,perhatian berkaitan erat dengan kesadaran jiwa. Perhatiantimbul dengan
adanya pemusatan kesadaran kita terhadapsesuatu. Maka perhatian yaitu keaktifan
jiwa yang di arahkan kepada sesuatu obyek, baik di dalam maupun diluar dirinya.
Menurut H.C.Witherington dalam bukunya Psikologi
Pendidikan, perhatian merupakan suatu proses yang terus menerus berlangsung selama kita jaga bahkan timbul
waktu kita tidur.
Menurut Muhammad Surya dalam bukunya Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran, perhatian dapat diartikan sebagai peningkatan
aktivitas mental terhadap suaturangsangan tertentu.
Dari beberapa pengertian yang telah di kemukakan,
dapat disimpulkan bahwa kepedulian
adalah suatu gerak, perhatian yang di lakukan jiwa sadar seseorang yang di
wujudkan kedalam tingkah laku. Perhatian tersebut dapat berupa perhatian
terhadapkesehatan, sekolah anak, kegiatan anak, makan minum anak,termasuk
perhatian dalam hal agama, dan lain sebagainya.Perhatian seseorang banyak di
pengaruhi beberapa faktor,diantaranya adalah stimulus, dengan adanya stimulus
ataurangsangan maka seseorang akan lebih memusatkan perhatiannyasecara khusus
atau perhatian terpusat.
Saat ini kepedulian siswa khususnya kepada lingkungan
sekitar mulai mengalami penurunan. Hal ini
2.2 Pengertian Pisang Telur
A.
Pisang secara ilmiah
Secara ilmiah pisang digolongkan sebagai berikut;
Kerajaan :
|
|
Divisi :
|
|
Kelas :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
Species : Musa paradisiaca, Musa acuminata, Musa
balbisiana
B. Teori mengenai keragaman genetik
pisang budidaya
Pisang budidaya pada masa sekarang dianggap merupakan keturunan dari Musa acuminata yang diploid dan tumbuh liar. Genom
yang disumbangkan diberi simbol A. Persilangan alami dengan Musa balbisiana memasukkan genom baru, disebut B,
dan menyebabkan bervariasinya jenis-jenis pisang. Pengaruh genom B terutama
terlihat pada kandungan tepung pada buah yang lebih tinggi. Secara umum, genom
A menyumbang karakter ke arah buah meja (banana), sementara genom B ke
arah buah pisang olah/masak (plantain). Hibrida M. acuminata
dengan M. balbisiana ini dikenal sebagai M. ×paradisiaca. Khusus
untuk Kelompok AAB, nama Musa sapientum pernah digunakan.
Mengikuti anjuran Simmonds dan Shepherd yang karyanya diterbitkan pada
tahun 1955, klasifikasi pisang budidaya sekarang menggunakan nama-nama
kombinasi genom ini sebagai nama kelompok budidaya (cultivar
group). Sebagai contoh, untuk pisang Cavendish, disebut
sebagai Musa (AAA group Dessert subgroup) 'Cavendish'. Di bawah kelompok
masih dimungkinkan pembagian dalam anak-kelompok (subgroup)
2.3 Pisang dalam Bahasa Setempat
Pisang dalam bahasa daerah sangat banyak bergantung pada daerahnya masing
masing yaitu;
Jawa : Cau, gedang, pisang,
kisang, ghedhang, kedhang, pesang, pisah. Sumatera : pisang, galuh, gaol,
punti, puntik, puti, pusi, galo, awal pisang, gae. Kalimantan : harias, peti,
pisang, punsi, pute, puti, rahias. Nusa Tenggara : Biu, pisang, kalo, mutu,
punti, kalu, muu, muko, busa, wusa, huni, hundi, uki. Sulawesi : Tagin, see,
lambi, lutu, loka, unti, pepe, sagin, punti, uti. Maluku : fudir, pitah, uki,
temai, seram, kula, uru, temae, empulu, fust, flat, tela, tele, luke. Irian :
nando, rumaya, pipi, mayu.
2.4 Pengertian
Pisang Telur
Pisang telur adalah salah satu
spesies dari tanaman pisang yang merupakan diploid AA yang merupakan golongan
pisang meja atau dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu. Pisang telur dalam
bahasa setempat ( Lampung ) disebut Punti Tahlui atau dalam bahasa Indonesia
Pisang Telur. Masyarakat Lampung umumnya mengenal pisang ini sebagai pisang
liar yang tidak dibudidayakan karena selain ukuran buahnya kecil – kecil juga
berbuah sedikit persisirnya hanya 4-6 buah.
Pisang Telur saat ini sudah
sangat sulit ditemukan dibeberapa wilayah di Propinsi Lampung. Masyarakat
setempat mengakui bahwa keberadaan pisang ini sudah mulai berkurang bahkan
terancam hilang dari habitatnya akibat beberapa faktor diantaranya perluasan
lahan pertanian monokultur, perluasan lahan perkebunan, kebakaran hutan, dan
perluasan pemukiman. Selain itu masyarakat masih enggan menanam pisang jenis
ini karena tidak bernilai ekonomis atau tidak laku dijual.
2.5 Pengertian
Facebook
Facebook awalnya berasal dari nama
'The Facebook.com', yang merupakan jaringan sosial skala kecil untuk
lingkungan sekolah dan kampus.
Mark Elliot Zuckerberg adalah sang penemu Facebook pertama kali yang tinggal di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Mark Elliot Zuckerberg merupakan anak dari pasangan Edward dan Karen Zuckerberg, dan ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi - psikiater. Sejak kecil Zuckerberg nampaknya memang sudah memiliki bakat di bidang komputer dan belajar mencoba membuat berbagai program komputer. Komputer pertama kali yang ia miliki di belikan oleh ayahnya ketika ia berusia 8 tahun kemudian saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D'Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu. Kemudian pada bulan Oktober 2003 adalah titik awal buat Mark Zuckerberg untuk memasuki dunia jaringan sosial dimana ia mulai bereksperimen dengan membuat Facemash.com.
Mark Elliot Zuckerberg adalah sang penemu Facebook pertama kali yang tinggal di kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York. Mark Elliot Zuckerberg merupakan anak dari pasangan Edward dan Karen Zuckerberg, dan ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dari orang tua pasangan dokter gigi - psikiater. Sejak kecil Zuckerberg nampaknya memang sudah memiliki bakat di bidang komputer dan belajar mencoba membuat berbagai program komputer. Komputer pertama kali yang ia miliki di belikan oleh ayahnya ketika ia berusia 8 tahun kemudian saat di sekolah menengah Phillips Exeter Academy, ia dan rekannya, D'Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player Winamp. Plug-in adalah program komputer yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email untuk keperluan tertentu. Kemudian pada bulan Oktober 2003 adalah titik awal buat Mark Zuckerberg untuk memasuki dunia jaringan sosial dimana ia mulai bereksperimen dengan membuat Facemash.com.
Pada tanggal 11 Januari 2004, Zuckerberg mendaftarkan domain thefacebook.com yang terinspirasi dari insiden Facemash dan di modelkan dari Friendster. Mark juga mengatakan bahwa ia ingin menciptakan sebuah situs web yang dapat menghubungkan orang-orang di dalam Universitas. Ia menyadari bahwa Harvard membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengimplementasikan sistem tersebut, sedangkan ia da teman-teman Harvard-nya hanya membutuhkan waktu seminggu. Sesudah Mark menyelesaikan situs tersebut, di ketahui bahwa hanya dalam waktu 24 jam, 1.200 mahasiswa Harvard telah mendaftarkan diri mereka di situs tersebut dan jumlah itu setara dengan setengah jumlah seluruhnya mahasiswa tingkat akhir. 6 hari sesudah peluncuran tersebut, di katakan bahwa ternyata Mark juga sedang dalam pengembangan situs lain yang disebut HarvardConnection.com untuk Cameron Winklevoss, Tyler Winkelvoss dan Divya Narendra yang akhirnya menuntut Mark dengan tuntutan bahwa ia telah mencuri ide mereka, yakni Facebook.
Setelah saat itu para pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang yang bukan dari lingkungan universitas ingin bergabung. Tingginya desakan para peminat facebook membuat Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan membuka jaringan untuk para siswa sekolah menengah pada bulan September 2005 dan selang beberapa waktu mereka juga membuka jejaring kepada para pekerja kantoran. Kesibukan yang luar biasa ini membuat Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah jumlah anggota Facebook melesat seperti sekarang ini. Saat ini hampir semua orang mengenal facebook dari anak kecil sampai orang tua pun saya rasa banyak yang sudah bisa mengoprasikan facebook. Keunggulan – keunggulan Facebook bisa dikatakan banyak yaitu :
a. Clean layout.
Layout yang sangat baik walaupun ada beberapa menu yang posisinya tidak gampang ditemukan.
Layout yang sangat baik walaupun ada beberapa menu yang posisinya tidak gampang ditemukan.
b. No advertising.
Tanpa banner ataupun iklan gambar yang mencolok. Facebook memiliki block atau feature, yaitu flayer untuk mengiklankan sesuatu, tapi pengguna tidak akan menyangka itu adalah iklan.
Tanpa banner ataupun iklan gambar yang mencolok. Facebook memiliki block atau feature, yaitu flayer untuk mengiklankan sesuatu, tapi pengguna tidak akan menyangka itu adalah iklan.
c. Network.
Pada awal pembuatan account, kita disuruh memilih jaringan utama kita berdasarkan negara. Dengan fitur ini, kita dengan mudah menemukan teman yang berada di Indonesia.
Pada awal pembuatan account, kita disuruh memilih jaringan utama kita berdasarkan negara. Dengan fitur ini, kita dengan mudah menemukan teman yang berada di Indonesia.
d. Group.
Berbeda dengan Friendster yang mengharuskan kita membuat account untuk komunitas atau sekolah, di Facebook kita bisa membuat group, di mana group ini memiliki fitur yang sangat baik untuk membentuk komunitas online, seperti diskusi, foto, wall atau testimonial, dan fitur lainnya.
Berbeda dengan Friendster yang mengharuskan kita membuat account untuk komunitas atau sekolah, di Facebook kita bisa membuat group, di mana group ini memiliki fitur yang sangat baik untuk membentuk komunitas online, seperti diskusi, foto, wall atau testimonial, dan fitur lainnya.
e. Photo Album.
Kita bisa membuat foto album sehingga foto kita bisa dibuat kategori, dan fantastisnya jumlah foto tidak dibatasi alias unlimited.
Kita bisa membuat foto album sehingga foto kita bisa dibuat kategori, dan fantastisnya jumlah foto tidak dibatasi alias unlimited.
f. Selling.
Facebook memiliki fitur yang memungkinkan kita menawarkan barang atau jasa ke pengguna lainnya.
Facebook memiliki fitur yang memungkinkan kita menawarkan barang atau jasa ke pengguna lainnya.
g. Event.
Kita bisa mengisi event atau kegiatan yang kita ingin pengguna lain mengetahuinya. Misalnya ada pesta, atau launching produk, kita bisa mengisi event dan pengguna lain bisa melihatnya.
Kita bisa mengisi event atau kegiatan yang kita ingin pengguna lain mengetahuinya. Misalnya ada pesta, atau launching produk, kita bisa mengisi event dan pengguna lain bisa melihatnya.
h. Status update.
Kita bisa mengisi status kita sedang apa saja. Misalnya sedang di rumah, lalu pergi kuliah, semua itu bisa di- update dan bisa dilihat oleh pengguna lain. Jadi, kita bisa tahu kegiatan sehari-hari teman kita.
Kita bisa mengisi status kita sedang apa saja. Misalnya sedang di rumah, lalu pergi kuliah, semua itu bisa di- update dan bisa dilihat oleh pengguna lain. Jadi, kita bisa tahu kegiatan sehari-hari teman kita.
i. Mobile access.
Fitur yang sangat mobile, kita bisa update status, add friend, atau kegiatan di Facebook lainnya dengan mengirim SMS. Hampir sama dengan SMS Banking.
Fitur yang sangat mobile, kita bisa update status, add friend, atau kegiatan di Facebook lainnya dengan mengirim SMS. Hampir sama dengan SMS Banking.
j. Mobile Browsing.
Kita bisa mengakses website Facebook langsung melalui handphone. Dengan tampilan yang disesuaikan kondisi handphone, akses lebih mudah dan cepat di- banding mengakses website dengan tampilan desktop dari handphone.
Kita bisa mengakses website Facebook langsung melalui handphone. Dengan tampilan yang disesuaikan kondisi handphone, akses lebih mudah dan cepat di- banding mengakses website dengan tampilan desktop dari handphone.
k. Anti fake account and Spam.
Facebook memiliki fitur yang dapat mencegah account palsu dan spam. Untuk mendaftar dengan nama yang bisa dicurigai account palsu, kita harus mengirim request ke email untuk dibuatkan account oleh technical support Facebook. Untuk tiap aksi posting, kita harus mengisi CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart) untuk mencegah spam. Jika tidak ingin terus menggunakan CAPTCHA, kita bisa memverifikasi account dengan mengirim konfirmasi ke HP kita kemudian mengisi form verifikasi sesuai kode yang dikirim ke account kita.
Facebook memiliki fitur yang dapat mencegah account palsu dan spam. Untuk mendaftar dengan nama yang bisa dicurigai account palsu, kita harus mengirim request ke email untuk dibuatkan account oleh technical support Facebook. Untuk tiap aksi posting, kita harus mengisi CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart) untuk mencegah spam. Jika tidak ingin terus menggunakan CAPTCHA, kita bisa memverifikasi account dengan mengirim konfirmasi ke HP kita kemudian mengisi form verifikasi sesuai kode yang dikirim ke account kita.
l. Develop your Facebook widget.
Kita bisa membangun aplikasi kemudian dipasang di profil kita menggunakan Application Program Interface dari Facebook platform. Aplikasi ini bisa untuk game, feed reader, dan aplikasi lainnya.
Kita bisa membangun aplikasi kemudian dipasang di profil kita menggunakan Application Program Interface dari Facebook platform. Aplikasi ini bisa untuk game, feed reader, dan aplikasi lainnya.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1. Jenis
Penelitian
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif
subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Sesuai dengan pengertian tersebut penulis menganalisis data dengan
menggunakan pendekatan induktif. Selain itu penulis juga memberikan data data
yang sesuai dengan landasan teori yang digunakan. Sehingga penelitian ini dapat
menjadi penelitian yang benar dan tepat.
Dalam menganalisis dan mendeskripsikan mengenai kepedulian siswa terhadap
pelestarian keanekaragaman hayati khususnya Pisang Telur peneliti menggunakan landasan teori sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan
teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian
serta bahan pembahasan hasil penelitian.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 April sampai dengan 25 Agustus 2014
di SMP Negeri 10 Metro, Lampung.
3.3. Populasi dan
Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan unsur-unsur
yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah seluruh siswa SMP Negeri 10 Metro.
3. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin
diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan
populasi itu sendiri. Teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel yaitu teknik Purposif
Sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan
sampel yang diperlukan. Karena itu, peneliti menetapkan bahwa sampel yang akan
dipilih haruslah berkarakter sejenis yaitu seluruh sampelnya adalah siswa SMP
baik dari satu sekolah maupun dari sekolah lain. Sampel dari luar selain siswa
SMP diabaikan.
3.4. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan
digunakan peneliti dengan menggunakan teknik wawancara. Peneliti akan melakukan
wawancara melalui media jejaring sosial yaitu melalui update status di jejaring
sosial Facebook. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur
yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan. (Sugiyono, 2010 : 197) Contoh: “Bagaimanakah pendapat
kamu tentang pisang telur yang sudah terancam punah dihabitat alamiahnya? Dan
bagaimana menurut anda cara yang efektif untuk melestarikan pisang telur yang
sudah nyaris habis di alam?”
3.5. Teknik
Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari
penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian. Peneliti akan melakukan
wawancara dengan menggunakan media Facebook.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Penelitian
Keanekaragaman hayati Indonesia sangatlah banyak dan
tersebar di ribuan pulau diseluruh nusantara. Letak geografis yang sangat
strategis memungkinkan sebagian besar flora dan fauna bisa beradaptasi di
wilayah Indonesia. Dari ratusan ribu spesies tumbuhan yang hidup di negeri ini
ada diantaranya yang sudah terancam punah sehingga pemerintah mengambil
tindakan preventif dengan mengeluarkan peraturan dan sanksi guna menekan laju
tingkat penurunan populasi terhadap flora maupun fauna yang ada.
Diantara ratusan ribu spesies tumbuhan yang ada,
salah satu spesies yang mulai langka adalah pisang telur ( Musa paradisiaca ). Pisang telur merupakan jenis pisang liar yang
tumbuh dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satu wilayah
persebaran pisang telur adalah propinsi Lampung yang berada di bagian ujung
pulau Sumatera. Berdasarkan fakta dan laporan dilapangan sebagian besar tokoh
adat menyatakan bahwa pisang ini sudah mulai sulit ditemukan dari habitat
alamiahnya. Bahkan dibeberapa kabupaten seperti Tanggamus, Lampung Utara dan
Waykanan pisang ini sudah tidak bisa ditemukan lagi. Beberapa faktor penyebab
dari langkanya pisang ini adalah disebabkan oleh berkurangnya lahan sebagai
habitat tumbuhnya pisang telur. Disamping itu, pisang telur bukan termasuk
pisang komoditas yang bisa dikembangkan sebagai pisang yang bernilai ekonomis
seperti pisang Ambon, Cavendish, Kepok, Raja, dan pisang Lampung.
Kurangnya perhatian masyarakat terhadap kekayaan
keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan sekitar menyebabkan berbagai
dampak yang sangat tidak diinginkan diantaranya makin banyak kekayaan alam dan
keanekaragaman hayati yang nyaris hilang dari habitatnya.
Berbagai upaya dilakukan oleh berbagai pihak yang
peduli baik dari Pemerintah setempat maupun dari para aktivis pecinta
lingkungan. Beberapa kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah diantaranya
mendirikan balai konservasi dan undang – undang. Namun tampaknya ini semua
masih belum cukup untuk mennghindarkan hilangnya spesies flora dan fauna yang
dilindungi.
Saat ini dibutuhkan kepedulian dari semua pihak agar
laju tingkat kepunahan spesies flora dan fauna ini dapat diminimalisir dan
ditekan. Upaya ini sangat diperlukan mengingat tingkat kepedulian dan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati akan
menimbulkan efek positif dalam menjaga keseimbangan alam khususnya diwilayah
tempat tinggalnya.
Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh siswa SMP
Negei 10 Metro adalah dengan mengkampanyekan pentingnya menjaga kelestarian
pisang telur melalui jejaring sosial Facebook. Beberapa alasan mengapa jejaring
sosial Facebook efektif digunakan dalam mengkampanyekan pentingnya menjaga
keanekaragaman hayati yaitu;
1. Jumlah
pengguna Facebook saat ini sangat banyak bahkan mencapai 1,19 miliar orang
menggunakan Facebook setiap harinya.
2. Mudah
diakses oleh siapapun yang terkoneksi dengan internet.
3. Lebih
banyak digunakan oleh pengguna remaja dan siswa sekolah.
4. Bisa
menampilkan gambar dan tulisan secara cepat dan baik.
5. Sangat
familiar dan mempunyai tampilan yang menarik.
6. Berbagai
lembaga aktivis lingkungan didunia seperti Discovery Channel, National
Geographic,WWF, dan lain – lain menggunakan media Facebok untuk mengampanyekan
isu – isu lingkungan hidup.
Dari fakta tersebut didapat suatu
hipotesa bahwa media Facebook sangat membantu bagi penulis untuk melakukan kampanye
pelestarian pisang telur.
Adapun tahapan yang dilakukan oleh
penulis dalam mengampanyekan tentang kepedulian siswa terhadap pelestarian
pisang telur adalah sebagai berikut;
1.
Penulis mengunggah sebuah foto bertuliskan “ Pisang
telur terancam punah di alam. Bagaimana pendapat anda?”
2.
Siswa yang memiliki akun Facebook diminta untuk
memberikan tanggapan.
3.
Setiap tanggapan yang pengarah pada perbaikan dan
positif dihitung
4.
Penulis melakukan penghitungan jumlah responden dan
mencatat setiap respon atau tanggapan.
5.
Penulis melakukan pemyebaran angket kepada masing –
masing siswa yang telah memberikan tanggapan.
6.
Penulis membuat kesimpulan – kesimpulan
Dari hasil angket yg peneliti ajukan
tentang kepedulian siswa dalam melestarikan pisang telur, bahwa hampir 90%
menyatakan bahwa responden menyatakan bahwa penting bagi mereka untuk ikut
berpartisipasi dalam melestarikan pisang telur. Disini jelas, bahwa siswa
setuju pisang telur harus dilestarikan.
Tabel 1
Penting atau tidak melestarikan pisang telur
Survei
|
Hasil
|
%
|
Penting
Tidak
|
20
10
|
90
10
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Dari tabel diatas 90% siswa menyatakan penting
untuk menyelamatkan pisang
telur dari kepunahan.
Kepedulian siswa terhadap kebersihan
Walaupun hasil angket menunjukkan
kepedulian siswa terhadap piang telur namun belum semua siswa memberikan
tanggapannya melalui akun Facebook dikarenakan beberapa alasan yaitu tidak ada
koneksi internet, tidak mampu mengoperasikan internet dan belum ada waktu. Hal
ini dapat dibuktikan dari jawaban pada angket.pertanyaan yang digunakan “ jika
anda tidak memberikan tanggapan, apa yang menyebabkan anda bersikap demikian?”
Tabel 2
Faktor penghambat pengguna facebook
Survei
|
Hasil
|
%
|
Tidak ada koneksi internet
Tidak mampu mengoprasikan internet
Belum ada waktu karena kesibukan
|
10
5
15
|
30
10
60
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Dan setelah penulis melakukan pengamatan secara langsung, hal ini terbukti
bahwa kepedulian siswa akan pentingnya menjaga kelestarian pisang telur dari
kepunahan sudah ada. Siswa yang peduli pada pelestarian pisang telur ini sudah
mulai nampak namun masih perlu di berikan penguatan.
Pada pengunggahan kedua, siswa diberikan gambar yang harus mereka like dan
dikomentari yaitu “ Jika pisang telur ini punah maka akan berkurang satu
kekayaan keanekaragaman hayati di negeri kita, tanggapan anda?” .Berdasarkan jawaban yang diperoleh penulis maka dapat di
persentasekan 90 % siswa peduli pada pelestarian pisang telur.
Tabel 3
Survei Tentang Kepedulian Siswa
Survei
|
Hasil
|
%
|
Perlu dilestarikan
Tidak perlu dilestarikan
Tidak peduli
Tidak memberikan jawaban
|
27
2
1
1
|
90
0,50
0,25
0,25
|
Jumlah
|
30
|
100%
|
Dari hasil survei didapat bahwa siswa ternyata
menunjukkan kepeduliannya terhadap pelestarian pisang telur yang sudah terancam
punah
BAB.V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Kepedulian siswa dalam turut
serta melestarikan pisang telur ternyata dapat ditingkatkan melelui jejaring
sosial Facebok. Hal ini dibuktikan dengan jumlah responden yang memberikan
jawaban dan respon terhadap gambar dan pertanyaan yang ditampilkan dan
dibagikan di media Facebook. Dari bermacam – macam tanggapan yang diberikan
menunjukkan bahwa siswa mempunyai kepedulian yang cukup tinggi akan
keberlangsungan kelestarian pisang telur. Melalui Facebook juga siswa bisa
diajak bertukar pikiran mengenai solusi yang masih memungkinkan untuk dilakukan untuk melestarikan pisang telur dari
kepunahan.
5.2 SARAN
Pada tahap berikutnya saran dalam
penggunaan akun Facebook yaitu;
1.
Sebaiknya
pengunggahan gambar dan sharing pendapat dilakukan terjadwal dan kontinyu
sehingga para pembaca dapat lebih memahami pentingnya melestarikan pisang
telur.
2.
Pemilik
akun Facebook yang mengampanyekan pisang telur sebaiknya membuat perencanaan –
perencanaan berupa gambar dan tulisan yang telah di edit dan dipersiapkan
sebanyak mungkin untuk di unggah ke akun Facebook.